Minggu, 15 November 2009

jejak

Biar aku tangisi sejenak kehancuran sepotong hati
Biar kubiarkan air mata menitik dan akhirnya berhenti
Dan tangisku selesai
Biar alam saja yang menangis lewat hujan
yang menderas
Dan angin saja yang bertiup
Aku akan tetap disini
Dijejak kaki yang kukuh, di jejak hati yang teguh
Dan tak kan ku ratapi takdir,
Cerita tentangku belum berakhir
Maka aku ada dalam ada ku aku hadir dalam hadirku
Ada dan hadir untuk hati yang kuat
Dan satu hal saja yang ingin ku ucap
“ God is the strength of my heart “
Biar aku tangisi sejenak kehancuran sepotong hati
Biar kubiarkan air mata menitik dan akhirnya berhenti
Dan tangisku selesai
Biar alam saja yang menangis lewat hujan
yang menderas
Dan angin saja yang bertiup
Aku akan tetap disini
Dijejak kaki yang kukuh, di jejak hati yang teguh
Dan tak kan ku ratapi takdir,
Cerita tentangku belum berakhir
Maka aku ada dalam ada ku aku hadir dalam hadirku
Ada dan hadir untuk hati yang kuat
Dan satu hal saja yang ingin ku ucap
“ God is the strength of my heart “

pelukis malam

Wahai kau keindahan
dimana parasmu yang dulu seindah rembulan
yang menjadi teman khayalanku,
yang menjadi teman mimpiku
dimana itu!
saat yang dinanti menjadi gelap
saat keindahan menjadi kanvas hidup
seperti rembulan menerawangi kegelapan,
bagaikan pelukis malam,.
saat awan mulai berkabut….
mata ini tak lepas menerawangi kegalauan
apakah rasa itu masih seindah rembulan
yang menjadi teman tuk pejamkan mata
yang menjadi teman teduhku,.
apakah cinta itu mampu memberi
kehangatan dalam kebekuanku
dan menjadi warna dalam
hidupku
wahai kau pelukis malam.

aku

Aku menampakan diri pada mentari pagi membiarkannya
menelusuriku hinga ujung kaki
dimana aku.....! ketika panutan berubah tak berbalut
sulitkah hidup tanpa kata ...
ataukah salah kumbang yang terbang sebelum waktunya
emosi ku redam meski asap mengepul dari sekam
jika pijakan ku tanah maka aku akan bersyukur
setiap yang tumbuh diatasnya
jika penantianku cinta maka aku akan kurajut cerita indahnya
dan menjadikan nya selimut diatas hujan senja.,

anginku

sore ini ku hentikan semuanya suaramu,
anginku dan sore kita
hanya tinggal ku tunggu mentariku yang hendak pulang menjemput
malamnya
kadang aku senang akan liukmu diserambi hatiku
aku pun rindu manakala warna-warni mu hiasi hariku
kini aku tak mampu membendung kesakitan dalam hati
namun mulut ini apakah akan terus berbohong,
saat diri mulai bertanya apakah aku menyayangi dirimu?
hati menganguk namun bibir beku.
terhanyut aku kehulu dan kemuara hatiku
tertelan oleh gemuruh suara-suaramu
tak tahukah kau bahwa aku telah hilang
terombang ambing oleh semua ketidak pastian,
yang kini kutahu hanya sebatas penat yang kian mengeliat hati,
dan indah ku bersamamu kian membuatku
berhenti mengejar bayang-bayang mimpi yang tak kunjung pasti,
dan aku disini ingin terus bersamamu menjagamu dan menjadikanmu
inspirasi terindah.,